"Itu tadi merupakan pertandingan yang sangat baik, menghadapi lawan yang sangat baik pula dengan dukungan suporter yang luar biasa," ujar McManaman, seperti yang dikutip ESPN dari laman affsuzukicup.com.
McMenemy pun sangat terkesan bahwa dia dan timnya disaksikan lebih dari 85.000 penonton di stadiun Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, dalam dua kali laga semifinal. "Ini merupakan pengalaman yang luar biasa dan kami sangat iri dengan sambutan seperti itu," kata McMenemy.
"Para fans sangat mengenal tim nasional mereka. Selain itu, mereka sangat bergairah," lanjut pelatih asal Inggris itu.
McMenemy juga mengaku bahwa, pada awalnya, sambutan para pendukung timnas Merah Putih atas dia dan anak-anak asuhnya tidaklah menyenangkan. "Sebelum pertandingan, mereka menggedor bus yang kami tumpangi dan itu sangat intimidatif. Namun, mereka masih punya perilaku yang baik dengan bertepuk tangan kepada kami usai pertandingan, setelah melihat bahwa kami telah berjuang sangat keras. Itulah fans yang sebenarnya," kata McMenemy.
Dia juga sempat menerima sorakan mencemooh dari para penonton saat mengecek kondisi lapangan di stadiun GBK sebelum partai kedua babak semifinal dimulai. Namun, pria berusia 33 tahun itu tetap terkesan atas sambutan yang diberikan para pendukung Indonesia ketika mereka berlari mengelilingi lapangan sambil bertepuk tangan ke arah penonton ketika pertandingan usai.
"Kami sudah mengira mereka menyahuti kami selama pertandingan. Namun sambutan berbeda diberikan usai pertandingan. Mereka semua bertepuk tangan kepada kami saat keliling lapangan," ujar McMenemy.
Kendati gagal ke final, McMenemy tetap bangga kepada anak-anak asuhnya. Awalnya tidak diperhitungkan, James Younghusband cs justru membuat sensasi dengan berhasil ke semifinal Piala AFF setelah menyingkirkan salah satu unggulan, Singapura, di babak penyisihan grup.
sumber via VIVAnews
